Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara dunia kembali menguat lantaran ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed akan terjadi tahun ini meningkatkan harapan permintaan batu bara. Pada perdagangan Rabu (7/17/2024) harga batu bara dunia tercatat US$138,25 per ton, naik 0,5% dibandingkan posisi sebelumnya. Pasar memperkirakan suku bunga The Fed akan turun sebanyak tiga kali pada sisa tahun ini. Hal ini membuat harga batu bara dunia dalam dua perdagangan terakhir melonjak hingga 3% lebih. Berdasarkan perangkat Fedwatch, pasar menilai ada peluang bank sentral AS The Federal Reserve/The Fed mulai pangkas suku bunga pada September. Probabilitas mencapai 91,7 suku bunga turun pertama kali sebesar 25 basis poin menjadi 5,00%-5,25%. Pemangkasan tersebut berlanjut pada dua pertemuan berikutnya, masing-masing 25 basis poin pada pertemnuan November dan satu lagi pada Desember. Sehingga pada akhir tahun suku bunga The Fed berada di kisaran target 4,50%-4,75% dengan penurunan tiga kali dalam setahun. Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Senin mengatakan tiga pembacaan inflasi AS selama kuartal kedua tahun ini "menambah keyakinan" bahwa laju kenaikan harga kembali ke target The Fed secara berkelanjutan, pernyataan yang menunjukkan peralihan ke penurunan suku bunga mungkin tidak akan lama lagi. "Pada kuartal kedua, sebenarnya, kami berhasil mencapai beberapa kemajuan" dalam mengendalikan inflasi, kata Powell pada sebuah acara di Economic Club of Washington. "Kami memiliki tiga pembacaan yang lebih baik, dan jika Anda menghitung rata-ratanya, itu adalah hasil yang cukup bagus." Harga konsumen pada kuartal kedua naik pada laju tahunan sebesar 2,1%, tidak termasuk komponen makanan dan energi yang bergejolak, dan indeks tersebut cenderung lebih tinggi daripada indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi yang disukai oleh The Fed. Data PCE untuk bulan Juni baru akan dirilis minggu depan. "Apa yang kami sampaikan adalah bahwa menurut kami tidak tepat untuk mulai melonggarkan kebijakan sampai kami memiliki keyakinan yang lebih besar" bahwa inflasi akan kembali stabil ke angka 2%, lanjut Powell. "Kami telah menunggu hal itu. Dan menurut saya kami tidak memperoleh kepercayaan tambahan apa pun pada kuartal pertama, namun tiga pembacaan pada kuartal kedua, termasuk satu dari minggu lalu, sedikit menambah kepercayaan diri."