Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas emiten batu bara terpantau bergairah pada perdagangan sesi I Senin (12/8/2024), di tengah terbangnya harga batu bara pada akhir pekan lalu.Hingga pukul 12:00 WIB, tercatat 11 saham batu bara bergairah pada sesi I hari ini, dengan tujuh saham sudah melesat lebih dari 1% dan sisanya menguat kurang dari 1%. Saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) memimpin penguatan saham batu bara pada sesi I hari ini, yakni hingga mencapai 14,22% ke posisi Rp 1.325/unit. Sedangkan saham PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) menjadi yang penguatannya paling minor yakni menguat 0,34% menjadi Rp 2.990/unit. Namun sayangnya, saham batu bara raksasa yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) terpantau melemah pada sesi I hari ini, yakni mencapai 1,29% menjadi Rp 17.225/unit. Berikut pergerakan saham emiten batu bara pada perdagangan sesi I hari ini. Saham batu bara secara mayoritas bergairah sejak sesi I hari ini, di tengah terbangnya harga batu bara pada akhir pekan lalu. Harga batu bara melesat 3,26% sepanjang pekan lalu dan menyentuh harga tertinggi dalam delapan bulan terakhir atau sejak Desember 2023. Sementara pada akhir pekan lalau, melansir Refinitiv, harga batu bara ICE Newscastle kontrak September berakhir di posisi US$ 150,5 per ton, melesat 1,01%, sekaligus melanjutkan penguatan selama delapan hari beruntun. Penguatan akhir pekan lalu juga membuat harga batu bara mencetak dua rekor sekaligus. Rekor pertama adalah harga tertinggi sepanjang tahun ini. Bilai dilihat lebih jauh, harga batu bara kemarin menjadi yang tertinggi sejak 7 Desember 2023. Sedangkan rekor kedua adalah penguatan tujuh hari beruntun. Ini adalah pencapaian terbaik sejak awal Maret 2024 di mana harga batu bara menguat 11 hari beruntun. Harga batu bara yang melesat seiring dengan harga gas eropa yang tetap tinggi ditengarai para pelaku pasar tengah mempertimbangkan implikasi serangan Ukraina ke Rusia barat daya. Melansir Montel News, data Ice Index untuk kontrak gas TTF acuan eropa pada kemarin berakhir di EUR 39,73/MWh, naik EUR 1,27 dalam sehari dan mendekati posisi tertinggi nya dalam delapan bulan terakhir atau sejak 8 Desember di EUR 40,48/MWh. Pasukan Ukraina awal pekan ini melintasi perbatasan ke wilayah Kursk Rusia, dengan pertempuran sengit yang dilaporkan oleh media lokal pada Rabu lalu di dekat kota Sudzha, tempat sistem gas Rusia yang terhubung dengan jaringan pipa transit Ukraina. Ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa pasukan Ukraina telah menyita pabrik kompresi gas Sudzha, meskipun juru bicara TSO gas Ukraina, GTSOU, tidak dapat membenarkan hal tersebut. Namun, informasi dan rekaman video yang dipublikasikan di platform geolokasi Geoconfirmed tampaknya menunjukkan tawanan perang Rusia berada di luar fasilitas tersebut. Lonjakan harga gas membuat Eropa berpaling ke batu bara. Permintaan dari Benua Biru melesar dalam dua bulan terakkhir. Pasokan batubara gabungan di empat terminal utama Amsterdam, Rotterdam, atau Antwerp (ARA) minggu ini tercatat pada level tertinggi dalam 11 minggu sebesar 4,91 juta ton. Sumber dari salah satu terminal impor besar mengatakan bahwa pengiriman batubara baru-baru ini sangat tinggi, meskipun kedatangan kapal dan pemuatan ulang dari stok sekarang "lebih tenang." Kenaikan impor diperkirakan masih akan terjadi. Data Montel News memperkirakan akan ada peningkatan pemuatan tongkang dari stok minggu depan, sehingga level persediaan akan menurun. "Pada akhir bulan, kedatangan kapal akan meningkat lagi," tutur Alex Claude, CEO of dry bulk data & analysis firm DBX, kepada Montel News.