Bloomberg Technoz, Balikpapan - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan pengusaha pertambangan batu bara berpotensi mendapatkan keuntungan melalui momentum kenaikan harga komoditas tersebut, sebagaimana tercatat di pasar ICE Newcastle. Arifin tidak menampik bahwa indeks seperti ICE Newcastle merupakan barometer harga untuk batu bara dengan kalori tinggi (6.000 kcal/kg NAR), padahal kalori batu bara di Indonesia tergolong rendah. Namun, Arifin mengatakan, harga dari kalori batu bara rendah biasanya akan mengikuti harga dari kalori batu bara tinggi. “Kita kan kalorinya ada yang 5.000 [kcal/kg NAR], ada yang 4.000 [kcal/kg NAR], itu kan ikut. Ya [pengusaha jual batu bara kalori rendah] ikut [cuan] kan, biasanya ikut, kecuali ada ketidakseimbangan supply,” ujar Arifin saat ditemui di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, dikutip Rabu (14/8/2024). Pada Senin (12/8/2024), batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini dihargai US$ 146,75/ton. Naik 0,51% dan menjadi yang tertinggi sejak 2 Mei atau lebih dari 3 bulan terakhir. Dalam sepekan terakhir, harga batu bara naik 2,12% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga melesat 8.74%. Masih tingginya permintaan menjaga harga batu bara di level tinggi. Pada Juli, impor batu bara China tercatat sebanyak 1,49 juta ton, naik dibandingkan dengan Mei yang sebesar 1,41 juta ton. Sementara itu, di Bangladesh, konsumsi listrik meningkat yang otomatis mendongkrak permintaan batu bara. Di negara yang tengah dilanda krisis sosial-politik-ekonomi ini, permintaan listrik naik 7% selama 3 pekan terakhir. Selama periode demonstrasi besar sejak 16 Juli, konsumsi listrik di Bangladesh mencapai rata-rata 316 juta KWh per hari. Tumbuh 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meski ekonomi sedang ‘mati suri’.